BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1
Deskripsi
Mall La Piazza
La Piazza Kelapa Gading merupakan mall yang dibangun
di atas lahan seluas 2 ha dengan luas bangunan mencapai
20.000m2. La Piazza terletak di jalan Bulevard Kelapa Gading Blok M Kelapa Gading
Permai, Jakarta. Mall ini berada di kawasan sentral kelapa gading dan terhubung
dengan ancol. Mal ini dibuka pada tanggal 31
Desember 2004
sekaligus diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta
pada saat itu Sutiyoso.
Pembangunan La Piazza ini merupakan bagian dari proyek Kelapa Gading oleh
perusahaan pemgembang Summarecon Agung. Nama La Piazza berasal dari bahasa
Italia yang bila diartikan dalam Bahasa Inggris berarti "The
Plaza". Tepat di tengah-tengah dari La Piazza ada sebuah Mini
Square yang sering dijadikan tempat dilangsungkannya event-event
yang cukup besar misalnya konser band. La Piazza juga berperan dalam
suksesnya acara Jakarta Fashion And
Food Festival atau JFFF
yang selalu diadakan setiap tahun untuk mengenalkan Jakarta khususnya Kelapa
Gading dengan makanan dan pakaiannya yang khas dan beragam.
Mall La Piazza terdiri
dari beberapa bagian gedung sesuai dengan fasilitas yang ditujukan. Fasilitas
yang melengkapi La Piazza adalah sebuah plaza seluas 5000 m2 dengan roof top yang biasanya tempat digelarnya
konser musik. Selain itu, para pengunjung juga dapat duduk santai menikmati
atmosfer terbuka sambil menikmati hiburan live
music di Alfresco Dining Area, sebuah konsep semi outdoor dengan gaya arsitektur Avant Garde. Jajaran anak tangga yang sangat lebar atau Spanish Steps bisa juga menjadi
alternatif tempat melepas lelah sambil menikmati suasana senja. Juga terdapat
bangunan segitiga yang dinamakan La Prisma, sebuah bangunan unik berbentuk
prisma dengan dinding kaca yang biasa digunakan untuk
berbagai kegiatan acara seperti gathering
perusahaan, ulang tahun, reuni, dan lain-lain.
4.2
Survei
Lapangan Mall La Piazza
Pembangunan mall La Piazza ini akan menimbulkan beberapa
dampak lingkungan, baik dampak negatif maupun dampak positif. Untuk mengetahui
dampak negatif dan dampak positif yang diperoleh dari pembangunan mall La
Piazza, maka dilakukan wawancara kepada narasumber yang memiliki kaitan dengan
mall La Piazza. Wawancara dilakukan kepada enam narasumber, diantaranya
masyarakat yang tinggal di daerah sekitarnya dan pihak dari mall La Piazza atau
pihak dari perusahaan pengembang Summarecon. Pertanyaan beserta jawaban yang
diperoleh dari masing – masing narasumber akan dilampirkan sebagai berikut.
Pertanyaan
yang diajukan ke masyarakat di sekitar mall La Piazza:
1.
Siapa nama anda?
2.
Berapa umur anda?
3.
Apa pekerjaan anda sehari-hari?
4.
Sudah berapa lama anda tinggal di daerah
mall La Piazza?
5.
Setuju atau tidak anda atas pembangunan
mall La Piazza?
6.
Menurut anda, dampak apa yang
ditimbulkan dari pembangunan mall La Piazza?
7.
Menurut anda, perbedaan apa yang terjadi
sebelum dan sesudah adanya pembangunan mall La Piazza?
8.
Pengaruh lingkungan apa yang terjadi
setelah adanya pembangunan mall La Piazza?
9.
Perbaikan apa yang diharapkan dari
dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan mall La Piazza?
Pertanyaan
yang diajukan ke pihak dari mall La Piazza atau pihak pengembang:
1.
Siapa nama anda?
2.
Berapa umur anda?
3.
Sudah berapa lama anda bekerja dan
posisi apa yang anda duduki saat ini?
4.
Apa yang anda ketahui tentang daerah ini
sebelum adanya pembangunan mall La Piazza?
5.
Sudahkah mall ini dilengkapi dengan
AMDAL?
6.
Menurut anda, dampak apa yang
ditimbulkan dari pembangunan mall La Piazza?
7.
Menurut anda, perbedaan apa yang terjadi
sebelum dan sesudah adanya pembangunan mall La Piazza?
8.
Pengaruh lingkungan apa yang terjadi setelah
adanya pembangunan mall La Piazza?
9.
Solusi apa yang sudah dilakukan pihak
mall atau pihak pengembang untuk mengatasi dampak lingkungan yang timbul?
Narasumber pertama
1.
Ade Maulana.
2.
44 tahun.
3.
20 tahun, sebagai Dept .Project Manager di PT. Summarecon
Agung, Tbk.
4.
Walaupun La Piazza proyek baru tapi
summarecon sendiri punya proyek di kepala gading sudah lama dari mulai artha
gading sampe sekarang saya lagi nanganin sherwood yang letaknya di daerah
kelapa gading juga. Dulunya la piazza lahan biasa.
5.
Sudah
6.
Semua orang juga tau kawasan kelapa
gading langganannya macet sama banjir. Sebelum adanya la piazza kelapa gading juga
sudah banjir jadi ga heran kalo tambah kesini tambah banjir. Macet juga dampak
yang kelihatan sekali akibat adanya la piazza, saya sendiri males dan
kadang-kadang kesel sama macet di kelapa gading.
7.
Perbedaannya, yaa itu macetnya tambah
parah bulevard kelapa gading udah semraut kalo jam-jam pulang kantor. Saya bisa
menghabiskan 1 sampai 1,5 jam di jalan tiap hari padahal saya naik motor. Banjirnya
juga tambah parah.
8.
Sebenernya masalah di jakarta ini yaa
itu-itu aja macet sama banjir. Di kelapa gading sendiri dulu tahun 2000an
paling kalau banjir cuma semata kaki tapi tahun ini sudah sampai sepinggang.
Ada juga kasus tanah ambles saat pembangunan mungkin itu karena pembangunan
secara terus menerus dan kondisi tanah yang semakin lama semakin menurun.
9.
Perusahaan juga tidak mau punya kasus
saat banjir, seperti kasus yang terjadi di salah satu gedung di daerah thamrin
pas banjir waktu itu. Kalo ada kasus kayak gitu pasti pengembang yang dicari.
Kalo penganggulangan banjir, kita udah pake pompa yang ada dibawah tanah jadi
ga ada kasus basementnya tenggelam. Kita juga udah membuat Waduk yang berfungsi untuk menampung air hujan saat musim hujan dan
untuk pencegahan banjir. Nantinya air itu dialirkan dari waduk ke kali sunter,
Selain itu juga ada pompa yang
mengalirkan air ke kali sunter.
Narasumber ke-dua
1.
Rukmiyati
2.
48 tahun
3.
Pedagang
4.
Udah cukup lama sih yaa 10tahun-an ada
kali
5.
Kalo saya sih ga setuju, banjirnya udah
parah banget macetnya juga jadinya banyak polusi terus juga ini kan udah
kawasan mall semua yaa jadi gitu deh pedagang-pedagang kecil kayak gini ga
dilihat lagi. Takutnya mah lebih parah lagi rumah saya bakal digusur buat
dibangun mall.
6.
Dampaknya, macet banjir. Buat
orang-orang yang rumahnya gede sih kali banjir ga masalah yaa ga takut
kenapa-kenapa, kalo rumahnya tingkat bisa ngungsi di lantai atas. buat orang
kayak saya, kalo rumah kelelep mau tidur dimana lagi
7.
Kalo dulu udah ada sih mall tapi ga
sebanyak sekarang, sekarang mah tambah ribet macetnya tambah parah, banjirnya
juga. Kalo jam pulang kerja yaa macetnya udah dari depan sana tuh.
8.
Dulu masih ada tanah-tanah kosong gitu sekarang
udah mall sama gedung-gedung tinggi semua. Air bersih di kawasan sini juga
makin susah. Kalo beli air bersih mahal. Kalo banjir juga airnya kotor banget
dari got-got gitu kali
9.
Kalo harapannya, yaa kalo bisa
orang-orang kecil kayak gini lebih diperhatikan. Terutama banjirnya lah jangan
tambah deh, apa-apanya terganggu kalo banjir, semua barang-barang kelelep mau
tidur aja susah. Jadi semoga aja ada perbaikan dari pihak mana aja yang mau
ngebantu orang-orang kecil deh.
Narasumber ke-tiga
1.
Mahmud
2.
55 tahun
3.
Pengurus Masjid AlMusyawaroh
4.
Asli sini saya de, asli betawi.
5.
Kalo saya sih kurang setuju de, kalo
inget jaman dulu disini masih daerah rawa sama sawah, masih asri banyak sawah
ga kayak sekarang kanan kiri mall, ruko, perumahan. Macet dimana-mana banjir
pula.
6.
Siapa yang ga tau kelapa gading si de,
udah terkenal banget sama banjirnya. Disini mah udah berkali-kali banjir parah,
ada kali 3 kali. Macet juga bikin polusi udah gitu mana ga ada lahan hijau
sekarang.
7.
Bedanya, dulu mah enak masih seger kalo
sekarang sih panas daerah sini. Air bersih sekarang susah disini. Dulu
rata-rata penduduknya yaa orang betawi, jakarta sekarang banyakan orang cina.
8.
Banyak pengaruhnya, banjir parah, polusi
dimana-mana, macetnya udah ga ketolongan, makin panas daerah sini, air bersih
susah. Ga cuma lingkungan aja pengaruh sosial juga ada, kan tinggal di daerah
elit begini ada aja kesenjangan sosial.
9.
Harapannya yaa semoga banjir bisa
ditanggulangi buat pemerintah sama pihak-pihak mall. Kalo bisa juga dibangun
lahan hijau supaya menanggulangi banjir dan mengurangi polusi. Saya sih
berharap supaya pembangunan mall atau gedung-gedung bertingkat lainnya segini
aja karena menurut saya sih udah cukup dimana-mana mall.
Narasumber ke-empat
1.
Wina Ayu
2.
38 tahun
3.
Pegawai Swasta
4.
Sekitar 10tahuan-an
5.
Setuju dan tidak setuju. Setujunya
karena saya tinggal di kawasan dekat sini, dengan adanya fasilitas yang lengkap
di daerah sini jadi segalanya terbantu. Tidak setujunya yaa karena macet dan
banjirnya, walaupun disini kawasan yang cukup elit tapi kalau banjir yaa
kemana-mana jadi terganggu aksesnya kan jadi tertutup. Masalah macet yaa mau ga
mau karena saya tinggal di daerah sini yaa cukup dijalani saja macetnya
6.
Kalo banjir sih sebelum ada la piazza
saya rasa kelapa gading juga sudah banjir yaa. Paling macetnya itu karena
keluar masuk mobil dari la piazza
7.
Bedanya dulu dan sekarang mungkin
sebelum ada la piazza ga begitu macet banget kali yaa tapi sekarang tambah
macet
8.
Pengaruh lingkungan polusinya kali yaa
karena macet dimana-mana itu sih negatifnya, kalo positifnya mungkin kawasan
sini jadi makin ramai.
9.
Karena saya tinggal di daerah sini sih
harapannya semoga banjirnya ga semakin parah deh, polusinya juga bisa
ditanggulangi. Dibuat taman-taman atau ada penanaman pohon-pohon kali yaa buat
mengurangi polusi dan mencegah banjir
Narasumber ke-lima
1.
Puji Astusi
2.
25 tahun
3.
Pegawai Swasta
4.
Lahir di sini sih
5.
Setuju ga setuju sih soalnya terkenal
macet dan kalo musim hujan banjir. Katanya pernah sampe banjir parah di daerah
sini. Setujunya soalnya saya kerja di daerah sini jadi ngebantu saya lah
6.
Menurut saya sih ada dampak negatif
positifnya, yaa karena saya bekerja di daerah sekitar sini buat saya itu dampat
positif karena walaupun banyak mall-mall yang menjamur itu dapat mengurangi
pengangguran udah gitu jakarta juga semakin maju. Dampak negatifnya yaa masalah
banjir, macet, polusi saya rasa itu emang udah masalahnya jakarta deh. Dampak
lainnya dampak sosial kali yaa karena ini kan termasuk kawasan elit
7.
Kalo dulu mungkin macetnya ga separah
sekarang, polusinya juga ga separah sekarang, banjirnya juga sekarang hujan
dikit langsung banjir. Tapi kalo sekarang jadi lebih maju kawasan sini
8.
Pengaruhnya sih banyak yaa, pengaruh
segi lingkungan yaa polusi, banjir tapi ada juga pengaruh segi sosial karena
kan yang tinggal di kawasan sini rata-rata menengah ke atas
9.
Semoga sih ada perbaikan untuk dampak
negatif dan untuk dampak positif yaa ga apa-apa supaya jakarta lebih maju juga
Narasumber ke-enam
1.
Devi Fitria
2.
23 tahun
3.
Pegawai Swasta
4.
Saya ga tinggal di deket sini, di sini
cuma kerja
5.
Setuju ga setuju, soalnya disini kan
saya kerja karena ada la piazza ini saya dapet kerjaaan. Ga setujunya, karena
di sini kawasan macet dan banjir agak males juga sih tapi mau gimana lagi
6.
Dampak positifnya sih kan disini banyak
mall, ruko, apartemen, ada hotel juga jadi yaa itung-itung ngurangin
penganggguran. Dampak negatifnya macetnya ga selesai-selesai, banjirnya ga
beres-beres, polusinya makin banyak aja
7.
Saya sih kurang tau jelas perbedaan dulu
sama sekarang di daerah sini tapi sih setahu saya disini sekarang tambah maju
dan tambah macet
8.
Pengaruh lingkungan, macet, banjir sama
polusi sih yang parah deh
9.
Harapannya semoga walaupun semakin
banyak mall tapi solusi akan macet, banjir dan polusi segera dipecahkan.
Soalnya itu juga menganggu aktivitas kita.
Berdasarkan hasil
wawancara ari beberapa narasumber diketahui bahwa pembangunan mall La Piazza
tersebut menimbulkan dampak negatif dan dampak positi. Dampak positifnya
membuat jakarta semakin maju karena adanya pembangunan gedung-gedung bertingkat,
mengurangi pengangguran karena banyak mall atau ruko yang membutuhkan banyak
sumber daya manusia, selain itu kawasan sekitar Kelapa Gading semakin ramai.
Dampak negatifnya menyebabkan banjir yang semakin parah dati tahun ke tahun,
meningkatnya tingkat kemacetan di kawasan sekitar Kelapa Gading dan menimbulkan
polusi. Selain itu karena kawasan Kelapa Gading
terletak pada ketinggian kurang lebih 5 meter di atas permukaan laut sehingga daerah ini sangat sering
terkena banjir dan juga kondisi tanah yang semakin lama semakin
mengkhawatirkan.
Oleh
karena itu, perlu adanya perbaikan agar dampak negatif yang timbul dapat dikurangi.
Pencegahan banjir perlu dilakukan agar tidak merugikan banyak pihak, pencegahan
banjir dapat dilakukan dengan pembuatan drainase resapan air di sekitar mall.
Pembuatan taman-taman atau penanaman pohon juga dapat membantu pencegahan
banjir karena membantu peresapan air. Selain itu hal tersebut juga dapat
mengurangi polusi yang disebabkan kendaraan bermotor. Selain itu, sinar matahari tidak
bisa diserap secara langsung oleh tanah karena adanya paving di mall tersebut. Terjadinya perubahan
karakteristik tanah di sekitar lingkungan mall
La Piazza. Timbulnya efek rumah kaca, yang dapat terjadi apabila polusi
udara yang terjadi berlebihan yang ditimbulkan oleh asap
kendaraan bermotor sehingga menyebabkan udara panas dan dampak negatif
lainnya.
Sebaiknya pemerintah dan perusahaan pengembang bekerja sama
menciptakan suasana yang dapat membuat pihak tidak dirugikan. Pemerintah dan
perusahaan pengembang sebaiknya sama-sama mencari solusi dari dampak negatif
yang terjadi. Usaha penanggulangan yang dilakukan
perusahaan pengembang Summarecon
Agung bekerja sama dengan Pemerintah DKI
Jakarta melakukan
pembangunan taman jogging di
lahan kosong wilayah bundaran Kelapa Gading untuk mengurangi banjir. Di Kelapa
Gading terdapat waduk seluas
2,5 hektar yang
mampu menampung air sekitar 60.000 meter kubik. Waduk tersefut
berfungsi untuk menampung air hujan terutama saat musim hujan dan untuk
mencegah banjir.
Air itu dialirkan dari waduk ke
kali Sunter.
Selain itu terdapat pompa yang mengalirkan air ke kali Sunter. Dibangunnya 2
kanal di Jakarta memungkinkan air untuk mengalir langsung ke laut, sehingga ada
kemungkinan bahwa Kelapa Gading tidak kebanjiran lagi.
4.3 Peranan
AMDAL Terhadap Pembangunan Mall
Suatu mall tidak akan berjalan apabila tidak
ada mempunyai ijin AMDAL mendirikan bangunan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengkaji mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup. Menurut Penataan Pasar Modern Pasal
12 Bagian Kedua Nomor 20 Tahun 2009, syarat – syarat dalam mendirikan bangunan
adalah:
1. Lokasi pendirian
pasar modern wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten, termasuk pengaturan zonasinya.
2. Penyelengaraan dan pendirian pasar
modern wajib memenuhi ketentuan,sebagai berikut:
a. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan
pasar tradisional, usaha kecil, dan usaha menengah yang ada di wilayah yang
bersangkutan.
b. Memperhatikan jarak dengan pasar tradisional
maupun pasar modern lainnya.
c. Pasar
modern dapat dibangun dengan jarak radius terdekat dari pasar tradisional
minimal 1000 meter.
d. Menyediakan
fasilitas yang menjamin pasar modern yang bersih sehat, hygienis, aman, tertib dan ruang publik yang nyaman.
e. Menyediakan
fasilitas tempat usaha bagi usaha kecil dan menengah,pada posisi yang sama-sama
menguntungkan.
f. Menyediakan
fasilitas parkir kendaraan bermotor dan tidak bermotor yang memadai di dalam
area bangunan.
g. Menyediakan
sarana pemadam kebakaran dan jalur keselamatan bagi petugas maupun pengguna
pasar modern dan toko modern.
h. Pemberian ijin usaha pasar modern wajib memperhatikan pertimbangan
Kepala Desa/Lurah dan BPD/LPM.
i. Pendirian
Pasar Modern khususnya Minimarket diutamakan untuk diberikan kepada pelaku
usaha yang domisilinya sesuai dengan lokasi Minimarket tersebut.
3.
Perkulakan hanya boleh berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri atau
kolektor primer atau arteri sekunder.
4. Hypermarket dan Pusat Perbelanjaan:
a. Hanya boleh berlokasi pada akses sistem
jaringan jalan arteri atau kolektor.
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan
lokal atau lingkungan di dalam kota/perkotaan.
5. Supermarket dan Departemen Store:
a. Tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan
jalan lingkungan.
b. Tidak boleh berada pada kawasan pelayanan
lingkungan di dalam kota/perkotaan.
6. Minimarket
a. Dapat
berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk pada sistem jaringan
lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam
kota/perkotaan.
b. Jumlah minimarket untuk setiap kawasan
pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota/perkotaan maksimal hanya ada 2
(dua) minimarket dalam jarak 2 km.
4.4
Analisis
dan Solusi
Berdasarkan hasil
survey yang telah dilakukan serta berdasarkan teori yang didapat mengenai
peranan AMDAL dalam pembangunan mall diketahui beberapa dampak negatif setelah
itu dapat dilakukan analisis dari segi kesehatan, lingkungan dan sosial.
Pembangunan mall La Piazza menimbulkan dampak negatif dan dampak positif.
Dampak negatif dari pembangunan dapat menyebabkan ganguan dan resiko yang
besar. Untuk itu perlu dicaari solusi penganggulangannya. Dalam hal ini usaha
penanggulan tidak hanya diberikan dari pihak mall La Piazza tapi pemerintah
juga punya andil besar dalam mengatasi masalah ini.
Solusi yang dapat
diberikan dari pihak pemerintah yaitu sebaiknya pemerintah harus lebih tegas
dalam menyikapi pembangunan mall di Jakarta khususnya di kawasan Kelapa Gading.
Pembangunan di sekitar kawasan Kelapa Gading dirasa sudah cukup karena dilihat
dari dampak negatif yang ditimbulkan dilihat dari segi kesehatan, lingkungan
dan sosial. Pemerintah juga harus lebih tegas dalam memperhatikan perusahaan
pengembang yang akan mendirikan bangunan apakah sudah sesuai dengan
syarat-syarat AMDAL. Perusahaan pengembang sebaiknya mengambil tindakan guna
mengurangi dampak negatif yang terjadi misalnya diperbanyak kawasan hijau di
daerah sekitar Kelapa Gading. Perusahaan pengembang juga harus menyiapkan usaha
penanggulangan banjir, kemacetan dan polusi yang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar